Sebanyak 43 personel pilot tempur Lanud Iswahyudi mengerjakan simulasi survival dasar. Salah satu simulasi yang dilaksanakan yakni memakan ular guna bertahan hidup di alam liar.
Letnan 1 Penerbang Sulistyo Laksono Cahyo mengatakan, pelajaran survival tersebut dilangsungkan di area Telaga Ngebel semenjak Rabu (20/2) sampai Jumat (22/2). Latihan tersebut dibuntuti para penerbang pesawat tempur supaya mereka dapat bertahan hidup di alam liar. Baik di hutan lebat, perairan dan medan berat lainnya.
berita hangat terbaru
Sulistyo mencontohkan, andai kekurangan makanan semua prajurit dapat membuat jebakan untuk menciduk unggas, babi atau ular sebagai bahan makanan. Saat sedang di hutan area Ngebel semua prajurit dipaksa memakan daging ular sanca.
Para prajurit telah diajarkan teknik mengonsumsi ular dengan aman. Yakni dengan mencukur sekitar sejengkal kepal supaya terhindar dari dapat atau racun.
"Makan ular tersebut kan format survival. Apa yang dapat dimakan kita santap untuk bertahan hidup," imbuhnya.
berita hangat terbaru
"Kita dipaksa mesti waspada sebab tidak tahu kapan anda kena jebakan," lanjutnya.
Kemudian menurut keterangan dari Komandan Wing 3 Lanud Iswahyudi, Kolonel Penerbang Muhammad Satryo Utomo, pekerjaan survival dasar itu adalahprogram tahunan.
"Menyiapkan semua pilot pesawat tempur guna bertahan hidup baik di darat maupun di lautan, sekian banyak rintangan kami siapkan dan beruntung semua prajurit siap dan sukses melewatinya," kata Satryo.
Satryo bersyukur pelatihan itu berjalan lancar. Di samping itu, ia pun senang sebab kegiatan itu disambut antusiasme masyarakat Ngebel. Banyaknya pengunjung menciptakan semangat semua prajurit semakin berkobar.
"Jungle and sea survival berjalan fasih dan aman. Semoga ke depan dapat diadakan di Telaga Ngebel lagi," pungkasnya
berita hangat terbaru
0 Komentar