Perayaan ini menandai hari ke-15 sekaligus hari terakhir dari masa Tahun Baru Imlek di semua dunia. Pada momen ini, seluruh warga keturunan Tionghoa bakal berkumpul dan bersukacita.
Tak ubahnya suatu perayaan, Cap Go Meh rasanya tak menyeluruh tanpa kuliner-kuliner khas yang mewarnainya. Ada sejumlah jenis makanan yang selalu muncul dalam perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh di Indonesia, mulai dari lontong sampai onde-onde.
Merangkum sekian banyak sumber, inilah tiga kuliner khas di perayaan Cap Go Meh.
- Lontong Cap Go Meh
Di Indonesia, family peranakan Tionghoa akan berkumpul dalam momen Cap Go Meh. Kumpul-kumpul keluarga bakal semakin gembira dengan masakan istimewa Lontong Cap Go Meh.
Pada dasarnya, Lontong Cap Go Meh adalah makanan perpaduan China dan Jawa. Kuliner ini dipercayai melambangkan akulturasi kedua budaya.
Tak ubahnya ketupat dan opor ayam di Hari Lebaran, lontong ini pun disajikan dengan sejumlah lauk pelengkap, laksana opor, sayur lodeh, telur pindang, dan masih tidak sedikit lagi.
- Kue Keranjang
Kue ini akan muncul sepanjang perayaan, bahkan sebelum Tahun Baru Imlek. Kue yang tercipta dari tepung ketan dan gula ini mulai disajikan semenjak tujuh hari menjelang Tahun Baru Imlek. Namun, sebagai sesaji, seringkali kue ini tidak dimakan sampai Cap Go Meh.
Kue ini berbentuk bulat dampak cetakan keranjang lokasinya dibuat. Ia mempunyai rasa manis dan gurih dengan tekstur yang kenyal, pun lengket. Bentuknya yang bulat bermakna supaya keluarga yang merayakan Imlek bisa terus bersatu dan rukun menghadapi masa yang bakal datang.
Di China, kue ini dikenal dengan sebutan Nian Gao. Nama ini dipungut dari istilah wadah cetak yang bentuknya serupa keranjang. Orang-orang Tionghoa percaya bahwa kue ini disajikan untuk mengasyikkan Dewa Tungku yang menyerahkan kabar baik ke surga.
- Onde-onde
Camilan bulat kecil, kenyal, dan garing ini pun menjadi salah satu karakteristik perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh. Berdasarkan keterangan dari orang-orang Tionghoa, mencicipi onde-onde ketika Cap Go Meh tak ubahnya reuni keluarga.
Onde-onde tercipta dari tepung terigu atau tepung ketan yang digoreng. Adonan yang sudah digoreng garing lantas dibubuhi biji wijen.
Bentuknya yang bulat dan berwarna kekuningan sesudah digoreng konon menggambarkan keberuntungan. Di samping itu, onde-onde pun bermakna asa akan kehidupan yang semakin berkembang dan lebih baik.
Makanan ini bermula saat zaman Dinasti Tang. Onde-onde menjadi kue sah Xian yang dinamakan ludeui pada zamannya. (asr)
0 Komentar