Dalam
debat kedua Pemilihan
Presiden atau
Pilpres 2019 pada Minggu (17/2/2019) malam, capres nomor urut 01 yang pun petahana, Joko Widodo, mengaku bahwa tidak terdapat kebakaran hutan sekitar tiga tahun terakhir.
berita hangat terbaru
Hal tersebut ia ucapkan pada segmen kesatu saat mengucapkan visi misinya di bidang Energi, Pangan, Infrastruktur,
Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup. "Dalam tiga tahun ini tidak terjadi kebakaran lahan, hutan, kebakaran lahan gambut dan itu ialah kerja keras anda semuanya," kata
Jokowi.
Padahal, menurut data Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup ( KLHK), masih terjadi kebakaran hutan sekitar 2016, 2017, dan 2018, meskipun angkanya konstan mengindikasikan penurunan luas lahan yang terbakar. Hal ini juga sempat memunculkan
kontroversi di tengah masyarakat.
berita hangat terbaru
Hingga kesudahannya Senin (18/2/2019) pagi Jokowi menyatakan maksud pernyataannya semalam. “Artinya, bukan tidak terdapat (kebakaran hutan), turun drastis, turun 85 persen lebih,” kata Jokowi di sela-sela trafik hutan di Pandeglang, Banten.
Sementara
KLHK melewati
Twitter-nya, melafalkan tidak terdapat kebakaran hutan yang mengacu pada definisi bencana kebakaran hutan menurut keterangan dari Notohadinegoro (2016). Bagi mencari penjelasan lebih lanjut, Kompas.com menghubungi Direktur Penanggulangan Kebakaran Hutan KLHK, Raffles Pandjaitan. Satu suara dengan Jokowi, ia pun membetulkan bahwa kebakaran hutan memang masih terjadi.
berita hangat terbaru
Hanya saja, peristiwa kebakaran hutan telah menurun drastis, dan tidak terdapat lagi kebakaran hutan besar yang mengganggu jalannya rutinitas sehari-hari. "Kalau kebakaran-kebakaran kecil langsung dipadamkan tersebut masih dapat ditangani tidak terdapat asap yang mengganggu penerbangan, tidak terdapat mengganggu sekolah, tidak terdapat libur, terus tidak terdapat mengganggu transportaasi darat, tidak terdapat penyebab penyakit, tersebut masih disebutkan belum bencana," kata
Raffles.
"Maksud Pak Jokowi tersebut memang tiga tahun terakhir ini kita mengerjakan upaya yang paling drastis," ujar Raffles. Raffles menjelaskan, upaya menyeluruh itu pun terlihat dengan hasil penurunan luas lahan yang terbakar secara menyeluruh dari tahun ke tahun. Pada 2015 ada 2,6 juta hektar lahan yang terbakar, pada 2016 turun menjadi 438.000 hektar, dan pada 2017 turun lagi menjadi 165.000 hektar.
berita hangat terbaru
"Nah tersebut yang dimaksud Pak
Jokowi, tiga tahun ini tidak terdapat complain dari negara lain mengenai asap. Tidak terdapat masyarakat anda tiga tahun terakhir yang mencium asap, seringkali setiap tahun sebelum 2015 nyaris tiap tahun mereka ngisep asap," ujarnya. Pemerintah Indonesia, menurut keterangan dari Raffles, diapresiasi oleh dunia internasional karena sukses menghilangkan asap dampak kebakaran hutan yang seringkali setiap tahun mengganggu sampai wilayah negara tetangga.
berita hangat terbaru
"Itu yang mesti diapresiasi sama masyarakat luas, orang mesti melek, lah. Jangan melulu statement begitu dijadikan masalah,” kata
Raffles.
berita hangat terbaru
0 Komentar